Breaking News
Loading...
Selasa, 02 Februari 2010

Mengembangkan Jabar Selatan Harus Hati-hati

PEMBANGUNAN Jabar Selatan dinilai masih banyak ketinggalan. Dari aspek ekonomi, sosial, budaya, pendidikan, infrastruktur, dan lainnya. Pembangunan di Jabar Utara dan kawasan tengah diklaim lebih maju dibandingkan selatan.

Itu sebabnya pemerintah saat ini mempercepat pembangunan di kawasan Jabar Selatan di berbagai bidang. Termasuk rencana pemerintah provinsi meningkatkan kondisi jalan di jalur tersebut. Pemprov sudah menganggarkan dana Rp 1 triliun untuk pembangunan jalan, khususnya bagi Jabar Selatan. Tahun 2010 ini, diprediksi Jabar Selatan tersambung dari Pangandaran sampai Palabuhanratu.

Namun di sisi lain, ada pandangan yang berbeda tentang pembangunan Jabar Selatan. Menurut saya masih ada yang menilai pembangunan Jabar Selatan tidak perlu sama dengan pembangunan di wilayah lainnya, utara dan tengah.

Ada fungsi lain wilayah selatan yang tidak dimiliki bagian utara dan tengah. Hal itu adalah lingkungan hidup yang masih hijau dan relatif lebih lebat hutannya. Jangan sampai pembangunan yang dipercepat itu malah membuat kondisi lingkungan yang hijau di wilayah selatan malah menjadi rusak.

Saya sangat mengkhawatirkan lingkungan yang masih hijau di selatan ini menjadi berantakan karena banyak pembangunan, atau karena semakin terbukanya wilayah Jabar Selatan. Memang harus hati-hati mengembangkan Jabar Selatan ini. Harus dengan perencanaan yang benar-benar matang dan terarah.

Saya berpendapat, sebagian besar di Jabar Selatan lingkungan hutan dan perkebunan yang hijau. Sebagian hutan malah sudah rusak, seperti Hutan Sancang di Kab. Garut. Kondisi ini harus dijaga tentunya, jangan sampai rusak. Terhubungnya Palabuhanratu dan Pangandaran jangan sampai memicu pertumbuhan penduduk di sepanjang jalan dan kondisi hutan dan perkebunan menjadi rusak. Harus lebih baik malah.

Saya sangat menyadari potensi ke arah kerusakan itu cukup besar. Misalnya di Jabar Selatan ini banyak potensi pasir besi. Sudah pasti banyak calon investor yang mengincar potensi ini. Berbagai kalangan mencari lahan yang bisa dijadikan pasir besi untuk diekspolitasi. Bukan tidak boleh, namun sebelum dibuka pasir besi itu, pemerintah harus membuat regulasi terlebih dahulu.

Karena itu, menurut saya, salah satu prasyarat yang harus dilakukan ketika pengembangan Jabar Selatan dilakukan adalah memperkuat regulasi di kabupaten/kota. Pemerintah kabupaten/kota yang bertanggung jawab memperketat dan membuat regulasi tentang eksploitasi pasir besi ini.

Pengembangan Jabar Selatan ini juga jangan merusak potensi pariwisata yang ada. Justru sebaliknya, potensi wisatanya harus malah semakin berkembang dan banyak dikenal. Bagaimana kita mengemas dan menjual potensi laut ini, itu masalah yang harus kita pecahkan.

Saya melihat potensi wisata selatan jangan diragukan lagi. Mulai Pangandaran sampai Palabuhanratu berjajar pantai dan tempat wisata lain yang tidak kalah indah dan menawan. Ini harus dikemas dan ditawarkan kepada pihak swasta. Pemerintah membantu memberi fasilitas, sarana, dan prasarana.

Tak hanya wisata, potensi ikan dan baharinya pun sangat besar. Ikan-ikan di selatan besar-besar dan prospektif untuk dijual. Persoalannya adalah pengelolaannya. Misalnya lobster di wilayah selatan ini besar-besar dan terkenal. Demikian pula dengan ikan lainnya. Ini harus bisa berkembang dan menjadi komoditas ekspor yang bagus. Harus dikembangkan lagi.


http://www.klik-galamedia.com/indexnews.php?wartakode=20100202080838&idkolom=opinipendidikan

0 komentar:

Posting Komentar

 
Toggle Footer
Obrolan