Harga Minyak Kini Tembus US$75/barel

Harga minyak mentah di bursa New York lanjutkan reli (kenaikan panjang) setelah para investor antusias mendengar janji para pemimpin sesama negara Eropa untuk membantu Yunani mengatasi krisis utang. Kabar itu meredakan kekhawatiran bahwa krisis utang di Yunani dan sejumlah negara Eropa bisa memukul pasar minyak dunia.

Stasiun televisi CNN mengungkapan, berdasarkan transaksi Kamis sore waktu New York (Jumat dini hari WIB), harga minyak light sweet untuk kontrak Maret naik 76 sen menjadi US$75,28/barel. Dengan demikian harga minyak di bursa New York pekan ini sudah naik 5 persen.

Menurut pengamat, harga minyak sempat melemah sebelum muncul kabar dari rapat Uni Eropa bahwa mereka sepakat untuk membantu sesama anggota, Yunani, mengatasi krisis utang. Namun, rincian bantuan baru akan selesai pekan depan.

Awal pekan ini, Jerman sudah berkomitmen untuk memimpin aksi bantuan kepada Yunani dan negara-negara Eropa lain yang bermasalah dengan utang. Selain Yunani, mereka yang terancam gagal bayar utang adalah Portugal, Irlandia, Italia, dan Spanyol.

Krisis utang di sejumlah negara Eropa itu telah meresahkan para pelaku pasar minyak dalam beberapa pekan terakhir. Itulah sebabnya, banyak investor mengalihkan uang mereka ke aset yang lebih aman, yaitu perdagangan dolar dan obligasi pemerintah.

Namun, pekan ini situasi mulai berubah sejalan dengan rencana bantuan Uni Eropa dalam krisis utang di sejumlah anggota itu. Kini, para pelaku pasar akan memantau laporan mingguan persediaan minyak mentah di Amerika Serikat (AS).

Seharusnya laporan mingguan itu rutin diumumkan hari Rabu. Namun karena badai salju dahsyat yang mengganggu aktivitas pemerintahan di Washington DC, Departemen Energi akhirnya menunda pengumuman menjadi Jumat siang waktu setempat.  

Namun, kalangan investor dalam beberapa hari terakhir optimistis bahwa permintaan minyak di AS bertambah mengingat badai salju dahsyat di sebagian kawasan Pantai Timur negara itu.