Pemerintah tengah menyiapkan dua pelabuhan pengumpul internasional (international hub port), masing-masing di kawasan timur dan barat Indonesia, dalam konsep cetak biru logistik nasional.
Menko Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan, untuk kawasan Timur Indonesia, telah disiapkan pelabuhan Soekarno Hatta, Makassar yang saat ini telah menjadi pelabuhan pengumpul domestik (domestic hub port).
"Kita sudah punya empat pelabuhan utama, salah satunya di Makassar untuk kawasan timur Indonesia berpotensi untuk menjadi international hub port," kata Hatta usai membuka Rapat Kerja Kementerian Perindustrian di Jakarta, Rabu, 17 Februari 2010.
Meski demikian, kata dia, satu pelabuhan lagi juga berpotensi untuk menjadi hub port internasional di kawasan timur. Hatta menyebutkan Pelabuhan Bitung di Manado tidak hanya berpotensi menjadi hub port tapi juga berpeluang untuk hub pintu gerbang Pasifik.
"Untuk mengembangkan hub port, tidak bisa semata-mata mengandalkan APBN, harus melalui skema Public Private Partnership (PPP)," kata Hatta.
Sementara, Pelabuhan Tanjung Priok akan menjadi tumpuan hub port internasional untuk kawasan barat Indonesia. Pelabuhan lain yang berpotensi, yakni Pelabuhan Kuala Langsa Aceh, yang sudah termasuk pelabuhan antar benua (ocean going).
"Kuala Langsa berpotensi, tapi masalahnya feedernya bisa support ke sana tidak," kata dia.
Dalam cetak biru logistik naisonal, tercatat, sebanyak 24 pelabuhan termasuk pelabuhan ocean going.
"Idealnya memang tidak semua pelabuhan itu ocean going, ada juga pelabuhan penumpang, agar selundupan bisa dikontrol dan asas cabotage untuk mengembangkan transportasi insuler bisa berjalan," kata Hatta.
Rabu, 17 Februari 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar