Jakarta (ANTARA News) - Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Bayu Krisnamurti mengungkapkan pembangunan sektor pertanian memerlukan investasi besar agar tetap bisa berjalan.
Di sela diskusi "Blak-blakan soal Ketahanan Pangan di Indonesia" di Wisma ANTARA Jakarta, Rabu malam dia menyatakan, saat ini investasi di sektor pertanian dan pangan masih sangat kecil.
"Kalau itu tak diatasi maka akan menjadi masalah serius. Kita membutuhkan investasi untuk sektor pangan dan pertanian," katanya.
Investasi tersebut tidak hanya untuk pembangunan infrastruktur pertanian namun juga bagi kegiatan penelitian serta pengembangan sumberdaya manusia di sektor pertanian.
Menurut dia, untuk pembangunan irigasi di Jawa diperlukan investasi sekitar Rp100 triliun, untuk mengganti pabrik pupuk sekitar Rp75 triliun.
"Sudah waktunya dana dari manapun untuk investasi bagi sektor pertanian dan pangan," katanya.
Sementara itu menyinggung kondisi ketahanan pangan nasional, Bayu Krisnamurthi menyatakan, dilihat secara makro dalam keadaan bagus.
Hal itu, tambahnya, terlihat dari sejumlah indikasi seperti tingkat asupan kalori masyarakat Indonesia lebih tinggi 48 persen dari yang direkomendasikan pemerintah.
Sedangkan untuk protein lebih tinggi 42 persen dari rekomendasi, 93 persen energi yang dikonsumsi diproduksi di dalam negeri sementara untuk protein 81 persen diproduksi di dalam negeri.
"Jadi siapa bilang kita lemah (ketahanan pangan)," katanya.
Namun demikian dia mengakui, secara mikro kondisi ketahanan pangan nasional masih terlihat banyak warga yang menghadapi persoalan pangan seperti ancaman rawan pangan, gizi rendah.
Kamis, 04 Februari 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar