Tokyo - Toyota akhirnya menarik 437 ribu Prius hibrida di seluruh dunia karena ada persoalan pada sistem rem. Sebuah persoalan terbaru bagi produsen mobil terbesar di dunia. "Saya minta maaf kepada seluruh pelanggan kami di dunia karena masalah ini. Penarikan ini demi kualitas dan keamanan produk Toyota," ujar presiden Akio Toyoda dalam jumpa pers di Tokyo, Selasa.
"Kami sangat peduli terhadap keselamatan pelanggan," ungkapnya. Dia melanjutkan, "Kami memutuskan menarik seluruh produk yang gagal sebagai bentuk perhatian terhadap keselamatan pelanggan kami. Pelanggan merupakan prioritas perhatian kami."
Penarikan ini merupakan pukulan telak bagi Toyota Motor Corp., yang kini tengah mempertimbangkan menarik tujuh juta kendaraan di seluruh dunia akibat masalah di bagian karpet dek mobil sehingga mengganggu sistem kerja pedal gas. Toyota menerima 200 keluhan dari Jepang dan pelanggannya di AS karena sistem rem Prius tak berfungsi dengan baik saat diinjak di jalan bergelombang. Persoalan ini, menurut Toyota, sebetulnya tidak terlalu bermasalah karena dapat diatasi dengan cara melakukan pemrograman ulang terhadap perangkat lunak sistem kontrol rem.
Sebelum menyampaikan permintaan maaf secara resmi kepada publik, pejabat Toyota menghadap ke Kementerian Transportasi Jepang, Selasa, untuk melaporkan masalah kegagalan sistem rem Prius. Selain itu, Toyota juga melaporkan penarikan dua jenis mobil hibrida yang dijual di Jepang dan AS. Hibrida model sedan Lexus HS250h dijual di AS sedangkan sedan Lexus Sai hanya untuk konsumen di Jepang.
Menurut laporan yang disampaikan kepada kantor kementerian, Toyota telah menarik 223 ribu mobil termasuk 200 ribu Prius yang dijual sejak April tahun lalu hingga Senin kemarin. Prius merupakan jenis mobil yang paling laku. Di AS, Toyota akan menarik 133 ribu Prius dan 14,5 ribu Lexus HS250h. Prius yang beredar di Eropa juga segera ditarik.
Toyoda mendapatkan kritik tajam karena sejak pengumuman penarikan 21 Januari, dia tak menampakkan diri selama dua minggu, terutama setelah diketahui ada kegagalan di bagian pedal gas produk Toyota untuk konsumen di AS, Eropa, dan Cina.
Jumat pekan lalu, untuk pertama kalinya dia meminta maaf kepada publik. Namun tak ayal media di Jepang mengritiknya karena tak segera mengambil langkah-langkah konkrit untuk mengatasi kegagalan tersebut serta meyakinkan para pelanggan di seluruh dunia.
Berbicara dalam bahasa Inggris pada akhir pernyataannya, Selasa, Toyoda mengatakan: "Kami akan melipatgandakan komitmen kami terhadap kualitas sebagai penyelamat perusahaan kami. Kami juga akan melakukan segalanya untuk mendapatkan kembali kepercayaan dari pelanggan kami."
Selasa, 09 Februari 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar