Seusai rehat di sekretariat Waroeng Semawis, sekitar pukul 22.00 Marie Elka Pangestu melanjutkan perjalanan dengan jalan kaki meninjau kawasan lain Pecinan, yaitu Gang Baru hingga sampai ke Jalan Beteng. Jika dihitung ia kira-kira berjalan kaki mencapai sekitar 1 kilometer, dengan kawalan aparat keamanan dan panitia PIS 2010.
Pembukaan PIS 2010, ajang mempertemukan masyarakat berbagai etnis dan budaya dalam suatu kawasan pameran perdagangan, dengan memanfaatkan momen menyambut Tahun Baru Imlek, berlangsung meriah. Sosok-sosok yang memerankan tokoh Sun Go Kong, Chu Pat Kai, Biksu Tong, Dewi Kwan Im, dan lain-lain dalam kisah Kera Sakti menyambut para tamu.
Awalnya suasana langit nampak cerah. Rombongan menteri ketika datang disambut kesenian barongsai. Sejak dari kawasan Pekojan sekitar jembatan hingga Gang Pinggir, dihiasi warna-warni umbul-umbul. Warga sudah bersesak-sesak untuk berjalan-jalan. Tepi jalan pun dipenuhi kendaraan pengunjung yang parkir. Dua pusat keramaian, yaitu pelataran Tay Kak Sie dan Gang Warung tempat digelarnya pusat kuliner Waroeng Semawis, menjadi magnet bagi masyarakat untuk datang.
Sejumlah tokoh masyarakat dan pejabat daerah datang, antara lain mantan Gubernur Jateng Ali Mufiz, Wakil Walikota Mahfudz Ali, Hoo Liong Tiauw, dan sejumlah tokoh Tionghoa lain.
Peresmian PIS 2010 ditandai pemukulan kencreng besama-sama oleh Menteri Perdagangan bersama para tokoh, yaitu Kukrit SW, Ketua Kopi Semawis Harjanto Halim, Wakil Walikota Mahfudz Ali, Dirut SidoMuncul Irwan Hidayat, dan Kepala Disperindag Jateng, diiringi musik tradisional Tiongkok toa kok tui dan tambur.
Di tengah acara, hujan mengguyur lebat. Warga yang sudah berjubel sejak sore hari harus berteduh di emperan pusat jajan Tay Kak Sie dan bawah tenda stan, sambil menonton acara pembukaan.
Pembukaan PIS 2010, ajang mempertemukan masyarakat berbagai etnis dan budaya dalam suatu kawasan pameran perdagangan, dengan memanfaatkan momen menyambut Tahun Baru Imlek, berlangsung meriah. Sosok-sosok yang memerankan tokoh Sun Go Kong, Chu Pat Kai, Biksu Tong, Dewi Kwan Im, dan lain-lain dalam kisah Kera Sakti menyambut para tamu.
Awalnya suasana langit nampak cerah. Rombongan menteri ketika datang disambut kesenian barongsai. Sejak dari kawasan Pekojan sekitar jembatan hingga Gang Pinggir, dihiasi warna-warni umbul-umbul. Warga sudah bersesak-sesak untuk berjalan-jalan. Tepi jalan pun dipenuhi kendaraan pengunjung yang parkir. Dua pusat keramaian, yaitu pelataran Tay Kak Sie dan Gang Warung tempat digelarnya pusat kuliner Waroeng Semawis, menjadi magnet bagi masyarakat untuk datang.
Sejumlah tokoh masyarakat dan pejabat daerah datang, antara lain mantan Gubernur Jateng Ali Mufiz, Wakil Walikota Mahfudz Ali, Hoo Liong Tiauw, dan sejumlah tokoh Tionghoa lain.
Peresmian PIS 2010 ditandai pemukulan kencreng besama-sama oleh Menteri Perdagangan bersama para tokoh, yaitu Kukrit SW, Ketua Kopi Semawis Harjanto Halim, Wakil Walikota Mahfudz Ali, Dirut SidoMuncul Irwan Hidayat, dan Kepala Disperindag Jateng, diiringi musik tradisional Tiongkok toa kok tui dan tambur.
Di tengah acara, hujan mengguyur lebat. Warga yang sudah berjubel sejak sore hari harus berteduh di emperan pusat jajan Tay Kak Sie dan bawah tenda stan, sambil menonton acara pembukaan.
Penghargaan
Dua tokoh masyarakat Kota Semarang, yaitu Pemimpin Umum Suara Merdeka Ir H Budi Santoso dan tokoh warga Tionghoa, Mr Hoo Liong Tiauw, menerima penghargaan dari Kopi Semawis (Komunitas Pecinan Semarang untuk Pariwisata), sebagai tokoh yang punya sumbangsih besar terhadap perkembangan Kopi Semawis.
Dua tokoh masyarakat Kota Semarang, yaitu Pemimpin Umum Suara Merdeka Ir H Budi Santoso dan tokoh warga Tionghoa, Mr Hoo Liong Tiauw, menerima penghargaan dari Kopi Semawis (Komunitas Pecinan Semarang untuk Pariwisata), sebagai tokoh yang punya sumbangsih besar terhadap perkembangan Kopi Semawis.
Penghargaan diserahkan tadi malam, saat resepsi pembukaan Pasar Imlek Semawis 2010 yang digelar di panggung replika kapal Cheng Ho, pelataran Tay Kak Sie Gang Lombok. Ir H Budi Santoso diwakili Managing Director Suara Merdeka Group, Kukrit SW, sedangkan Mr Hoo Liong Tiauw diwakili oleh Hoo Liem.
Dalam kesempatan itu juga diluncurkan perangko seri shio macan oleh PT Pos Indonesia, yang sampul pertamanya ditandatangani Menteri Perdagangan. Dalam sambutannya Mendag mengatakan, budaya Tionghoa memperkaya budaya Indonesia. Warga Tionghoa kemudian membawa budaya mereka, termasuk makanan, yang kemudian melalui proses akulturasi dengan budaya setempat, menjadi makanan-makanan khas di Semarang.
Mendag juga menegaskan, kegiatan wisata budaya yang dikemas dalam acara PIS harus tetap diadakan terus, karena merupakan bentuk harmonisasi kehidupan ruang budaya bangsa yang beragam. "Pasar Imlek Semawis harus dikembangkan terus sebagai wujud melestarikan budaya, agar masyarakat menyatu secara harmonis," kata Menteri Perdagangan.
Terlebih produk-produk yang ditampilkan di PIS 2010 dia lihat sebagai seratus persen produk lokal/daerah.
wah enaq dunk
BalasHapus