Dideklarasikannya organisasi masyarakat (ormas) baru bernama Nasional Demokrat kemarin oleh 45 tokoh nasional selain mendapat dukungan, juga mendapat sindiran dari beberapa kalangan.
Padahal, deklarasi yang dilakukan di Istora Senayan, Jakarta itu menegaskan bahwa Nasional Demokrat mencita-citakan demokrasi berbasis demokrasi yang kuat untuk merebut keberhasilan dengan tangan dan keringat sendiri. Nasional Demokrat adalah gerakan perubahan yang berikhtiar menggalang seluruh warga negara dari beragam lapisan dan golongan untuk merestorasi dan membangun Indonesia.
Menanggapi deklarasi ini, analis politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Syamsuddin Haris, mengatakan dalam laman facebook-nya, pihaknya mendukung berdirinya ormas ini, namun mengharapkan pula Nasional Demokrat benar-benar serius melakukan perubahan untuk bangsa ke depannya, bukan malah sebagai, cikal bakal parpol baru menjelang Pemilihan Umum 2014.
Sejumlah tokoh mendeklarasikan berdirinya ormas Nasional Demokrat. Organisasi apapun, kalo niatnya utk benahi bangsa, jelas kita dukung. Tapi niat baik tentu tdk cukup. Nasional Demokrat akan diuji oleh waktu, apakah benar2 utk bangsa, cikal bakal parpol baru jelang 2014....Smoga bukan sekadar syahwat mereka yg tdk sabar berdemokrasi.
Demikian kata Syamsuddin seperti dikutip dari laman facebook-nya.
Menanggapi perkataan Syamsuddin, sejumlah pihak turut memberikan komentarnya di laman yang sama. Berikut sebagian isi komentar yang mencapai 20 ini:
Fahladi Tsaqaufi: Itu yang kita harapkan prof, semoga para tokoh yang ada didalamnya berfikir untuk bangsa bukan menjadi lawan baru bagi sesama.
Sutomo Samsu: Justru menurutku mrk sabar...mau repot2 kumpul2 bentuk wadah...
Idin Muhyiddin: Insya Allah semoga wadah yang bernama NASIONAL DEMOKRAT ini nantinya tidak menjadi kontraktor politik menuju kepentingan syahwat kelompok tertentu.
Haikal Abidin: Kalo aq lihat sekilas di TV, Orang 2nya kok hanya itu2 saja , yg sering nongol di TV, apa dak ada yg baru ... itu lagi itu lagi .... Bosan Aaaahhhh ....
Mulyadi Arifin: Ideanya sangat brillian dengan "breaking news acara itu". Masalah perjalanan waktu masalah proses untuk memecahkan gunung yang mangkin menggunung seolah tak mungkin didaki oleh orang lain. Juga barangkali untuk menjawab keanehan2 dimana kekuatan politik (partai2) ternyata dimanfaatkan untuk "membentengi" atau "membela" karena senjata konsitusi nya ... See Moretelah dibentuk. Buktinya: mana mungkin partai yang dalam sejarahnya diawali dengan bersih-sangat anti korupsi-sangat mempertanyakan kebijakan asing-sangat menjaga tutur bahasa serta yang selelu berdo's untuk keselamatan dan kemashalahatan bangsa ternyta terbelengu untuk membentengi kiat2 yang seharusnya kalo secara hukum harus segera di KPK kan.. Makanya sangat wajar permulaan adanya Or-Mas baru sangat ditunggu-tunggu......
Naufal Mumtaz: Ormas baru, tokoh lama, model tak berubah... adakah yg bisa diharapkan? moga bukan sebuah pelarian atau menakar nilai tawar semata.... ufhhh !!!
Ismal Zubir: Setuju bang..., kalo hanya kepentingan sesaat, rakyat jadi semakin muak melihatnya, karna dari pengalaman yg sudah2, terbuksi, semakin banyak elit2 politik yg membuat wadah organisasi hanya sebagai alat utk meraih kekuasaan.., apalagi kalau dilihat personal yg berada di dalam ormas ini, bohong besar kalo tidak ada target 2014...
Eddyan Roms: Pak Syam, ..... sudah terlalu banyak Ormas atau Orpol yg dibentuk oleh para Elit itu tapi hasilnya apa. Semuanya lebih untuk kepentingan personal (kekuasaan dan bisnis) bukan untuk Rakyat. Rakyat hanya dijadikan obyek dan tumbal untuk kepentingan mereka , kasian rakyat kita terus menerus di dera kesengsaraan ........!!!
Suryadi Mahatma Putra: Setuju..... mudah2an syahwat utk berkuasa tdk muncul jelang 2014. Tapi kalo mau berkiprah di Ormas ya monggo2 aja....biar hobi bersuara tetap tersalurkan....pan di Golkar mereka2 udah kurang didenger lagi.
Nasional Demokrat yang diinisiasikan Surya Paloh dan Sri Sultan Hamengkubuwono X ini didukung oleh 45 deklarator Nasional; Meutya Hafid, Syafii Maarif, Siswono Yudo Husodo, Syamsul Mu'arif, Khofifah Indar Parawansa, Soleh Solahuddin, Thomas Suyatno, Bachtiar Aly, Didik J Rachbini, Fredrik L Benu, T. Bahri Anwar, Tarnama Sinambela, Anies Baswedan, Rizal Sukma, Sayed Fuad Zakaria, Danny P Thaharsyah, Jeffrie Geovanie, Basuki Tjahaja Purnama, dan Ade Surapriatna.
Selanjutnya, Erik Satrya Wardhana, Enggartiasto Lukita, Budiman Sudjatmiko, Budi Supriyanto, A Malik Haramain, Zulfadhli, Edison, Betaubuan, Akbar Faizal, Edwin Kawilarang, Paskalis Kossay, Ali Umri, Ilham Arif Siradjudin, Frangky Sahilatua, Djaffar H Assegaff, Sugeng Suparwoto, Ferry Mursyidan Baldan, Zulfan Lindan, Patrice Rio Capella, Poempida Hidayatulloh, Martin Manurung, Eep Saefulloh Fatah, Willy Aditya, Romy H R Soekarno, Samuel Nitisaputra, Melkiades Laka Lena dan Ahmad Rofiq.
http://www.waspada.co.id/index.php?option=com_content&view=article&id=86680:nasional-demokrat-cikal-bakal-parpol-baru&catid=17:nasional&Itemid=30
Home
»
»Unlabelled
» Nasional Demokrat cikal bakal parpol baru
Nasional Demokrat cikal bakal parpol baru
14.22
0 komentar:
Posting Komentar