Antusias terlihat dari wajah puluhan anak-anak peserta Kampung Anak 2010 ketika memasuki areal pertanian organik di Desa Sikeben, Kecamatan Sibolangit, Deliserdang, Sumatera Utara (Sumut), Jumat (5/2). Tanaman cabai, kopi, cokelat dan tomat yang ditanam secara organik menyita perhatian mereka.
"Wah, subur ya cabainya," teriak salah satu dari mereka.
Anak-anak yang berasal dari Nagan Raya dan Aceh Barat, Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) maupun Deliserdang dan Medan, Sumatera Utara (Sumut) itu mulai riuh bertanya kepada Pinta Uli Sembiring (38) pemilik lahan pertanian seluas 4.000 meter persegi tersebut.
Bermacam pertanyaan disampaikan, mulai dari mengapa menanam cabai, berapa harga cabai, mengapa menggunakan pupuk organik, bagaimana cara menggunakan pupuk organik, bagaimana cara membuatnya dan sebagainya. Jawaban yang disampaikan Pinta Uli Sembiring bersambut dengan pertanyaan yang lainnya.
"Mana lebih sulit, Bu, menggunakan pupuk organik atau yang nonorganik?" tanya Fitri Andini, siswa SMA Negeri Percut Sei Tuan, Deliserdang.
"Kalau masalah kesulitan, menggunakan pupuk organik sedikit lebih sulit karena harus dibuat sendiri, tetapi bahannya bisa kita buat sendiri dari bahan-bahan yang disediakan alam. Modalnya hanya tenaga, tapi kalau nonorganik seperti pesrtisida 'kan harus beli, harus pakai uang. Lagi pula jika pakai pupuk organik tanah lebih subur," sahut Pinta Uli Sembiring yang bisa dipanggil Mamak Timo.
Dijelaskan Pinta Uli, pertanian organik sudah semakin digalakkan di daerah Sibolangit karena berbagai kelebihan. Selain ramah lingkungan, pupuk organik yang dipadukan dengan pertanian sistem tumpang sari, serta pergantian jenis tanaman sangat menguntungkan. Tanah tetap subur, dan pengeluaran biaya untuk pertanian juga minim.
"Lagi pula, hasil pertanian organik lebih sehat karena tanaman sayur-sayuran tidak tercemar dengan pestisida. Sementara masa panennya tetap sama, misalnya cabai sudah bisa dipanen pada bulan keenam, tomat tiga bulan setengah, sama seperti jika menggunakan pupuk nonorganik," ujar Pinta Uli yang didampingi Rosmawati Tarigan (37), petani pola organik lainnya.
Sejak Dini
Kunjungan ke lahan pertanian organik tersebut, merupakan bagian dari materi yang diikuti para peserta Kampung Anak 2010. Ada lima lokasi pertanian organik yang dikunjungi. Kelimanya merupakan lahan pertanian yang dikelola para anggota Forum Mssyarakat Sibolangit (Formasi), salah satu kelompok penggagas pertanian organik di Deli Serdang.
Lokasi-lokasi pertanian organik tersebut berada tidak jauh dari areal Bumi Perkemahan Sibolangit, tempat berlangsungnya Kampung Anak 2010 yang dimulai sejak 4 hingga 7 Februari mendatang yang diikuti 1.000 anak.
Home
»
»Unlabelled
» Belajar Tanaman Organik Sejak Dini
Belajar Tanaman Organik Sejak Dini
15.34
Obrolan
0 komentar:
Posting Komentar