Breaking News
Loading...
Sabtu, 06 Februari 2010

Kontroversi Cekal Hantu Puncak Datang Bulan

Genderang kontra sudah ada, jauh sebelum Hantu Puncak Datang Bulan edar di seluruh bioskop tanah air. Ketua DPD FPI DKI Jakarta Habib Salim Alatas alias Habib Seloon menilai diputarnya film seronok itu jelas merusak moral bangsa.
"Kita tetap tolak, kita akan aksi dengan ribuan massa. Tamu (Miyabi) datang saja kita kebakaran jenggot, apalagi orang kita sendiri. Ini tidak bisa dibiarkan," ujarnya penuh semangat.
Meski belum melihat filmnya, Habib geram dengan film itu karena tak mendidik penonton. "Film-film horor selalu isinya seksi jadi penonton dibohongi. Rusak akhlak dan moral bangsa kita, FPI tetap menolak kalau film ini tetap beredar mau di televisi kek, mau di bioskop kalau namanya buka-bukaan tolak," tegasnya.
FPI juga menyesalkan pemerintah yang dianggap tak tegas soal pornografi. Sama artinya tak perduli akan regenerasi anak cucu bangsa yang kelak tumbuh dewasa. "Pemerintah hanya cicing wae, belaga buta dengan masalah ginian," terangnya.
FPI ternyata tak hanya bicara semata. Membawa ratusan pengikutnya, FPI mendemo Lembaga Sensor Film (LSF).
FPI Kamis (4/2) datang dengan empat orang ketuanya, yakni Al Habib Slin Bin Umar Al Athos, Al Habib Fachry Jamalullail dan Al Habib Ahmad Al Aidi dengan disambut anggota LSF, Anwar Fuadi.
"Mereka protes dan keberatan film Hantu Puncak Datang Bulan ditayangkan. Namun mereka melihat itu dari prmosi-promosi seperti foto, rekaman video, pamflet, yang memang belum di sensor," terang Anwar.
Anwar menegaskan kalau film Hantu Puncak Datang Bulan sudah lulus sensor dan semua hal yang berbau porno dan vulgar sudah dibuang. Kalau sampai saat ini ada gambar-gambar yang tidak vulgar, itu hanyalah strategi dari produser.
"Kami menjelaskan kalau film itu sudah lulus sensor. Semua yang berbau porno dan vulgar sudah kami buang. Tapi kalau sekarang masih ada yang porno dan vulgar, itu salah produser sendiri, mereka masih memakai gambar-gambar itu untuk promosi," sambung Anwar.
Sebelumnya, untuk hindari tindakan kekerasan, sejak Rabu (3/2) malam, Anwar memerintahkan seluruh bioskop tidak memutar film yang diputar perdana pada Kamis (4/2).
"Mereka (FPI) bilang silakan film itu diputar selama tidak mengandung porno. Kita lihat saja nanti apakah film itu akan bisa diputar. Namun yang pasti dari kami, LSF, film itu sudah kami sensor," tukas Anwar.
Tak hanya menghujat filmnya, sang bintang utama Andi Soraya juga kena batunya. Atas adegan vulgarnya, FPI menganggapnya wanita tak bermoral layaknya Miyabi.
"Andi Soraya itu adalah Miyabi-nya Indonesia. Dia sudah membawa bom teroris nasional," kata seorang ketua FPI, Al Habib Salim bin Umar Al Athos.
Ia menambahkan, "Kami datang ke sini karena Andi Soraya bilang dia nggak takut, meski filmnya itu di datangi oleh ormas Islam, khususnya FPI. Di sini juga kami bertanya apakah benar kalau film itu sudah lulus sensor dan disaksikan oleh ormas Islam serta MUI sesuai dengan iklannya."
Pernyataan itu mengejutkan Anwar sehingga ia berjanji, "Saya akan nasehati Andi. Pokoknya nasehat yang bijaksanalah. Saya akan bicara seperti adik saya sendiri," terang Awar.
Anwar pun menyesalkan pernyataan Andi. Namun dia memaklumi dan akan memberikan nasihat yang berguna untuk karir Andi ke depan.
"Saya mau bicara karena dia kan adik saya. Mungkin dia bicara seperti itu sedang emosi. Maklumlah anak muda. Mungkin saat itu ada hal-hal yang membuat dia tersinggung," tutur Anwar.
Sebaliknya, Andi tetap pada prinsip yang dianggapnya benar. "Sebelumnya kita sudah pernah omongin bareng soal film ini. Kalau Aya kan superwoman. Dia sih masa bodoh, nggak mau tahu (ada pencekalan, red). Ya orang tahu lah dia seperti apa," terang Andi Soraya alias Aya.
Aya tak gentar FPI. Modalnya, karena ia mengikuti prosedur yang sudah ada. "Gue sih mengikuti prosedur saja. Setiap lembaga punya tugas masing-masing. Sayang banget kalau belum nonton filmnya, sudah diboikot begini," jelasnya.
Aya menambahkan, "Memang saya dibayar besar banget, tetapi saya dibayar besar bukan untuk seperti bom seks. Tapi masalah keartisan saya yang sangat diperhitungkan."
Aya membantah kalau ia rela tampil syur demi hanya bayaran mahal. Selain itu, ia menegaskan filmnya tak seperti apa yang diberitakan.
"Memang di situ ada badan saya, di situ memang saya tidak topless. Kalau dilihat dari belakang iya topless, tapi dari depan tidak seperti apa yang dikhawatirkan," imbuhnya
Kontroversi jelas terlihat antara Andi Soraya yang membintangi Hantu Puncak Datang Bulan dan MUI serta FPI yang mencekal film tersebut. Bagaimana kisa selanjutnya, ditunggu saja. Namun pastinya, film itu sampai saat ini belum tayang, yang semestinya tayang sejak Kamis (4/2) kemarin

0 komentar:

Posting Komentar

 
Toggle Footer
Obrolan