Israel Ingin Membangun Lagi Instalasi Nuklir

PARIS, KOMPAS.com — Israel ingin membangun lagi satu instalasi pembangkit listrik tenaga nuklir dan bekerja sama dengan negara-negara Arab untuk membangun nuklir tujuan damai. Demikian dikatakan Menteri Infrastruktur Israel Uzi Landau, Selasa (9/3/2010).

"Israel telah memiliki infrastruktur teknik, mengetahui dengan benar, dan memiliki motivasi melakukan usaha ini," kata Landu dalam konferensi energi nuklir internasional di markas besar Organisasi Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan di Paris.

"Kami berharap melakukan itu dalam kerja sama dengan para ilmuwan dan teknisi di empat negara Arab, jiran kami," kata Landau yang menambahkan bahwa Israel berkeinginan membangun energi nuklir di kawasan ini dan untuk kawasan ini.

Menurut laporan media massa Barat, Israel saat ini telah memiliki dua pembangkit nuklir, satu di sahara Negev dan satu lagi di Nahal Soreg, dekat ibu kota Tel Aviv.

Israel merupakan satu-satunya negara Timur Tengah yang memiliki senjata nuklir, tetapi tidak diumumkan.

Iran, musuh bebuyutan Israel, telah berulang kali mengancam akan menyerang fasilitas-fasilitas nuklir Israel karena dianggap mengancam stabilitas keamanan di kawasan Timur Tengah.

Pimpinan Garda Revolusi Iran, Mohammad Ali Jafari, sebelumnya mengatakan, republik Islam itu memiliki kemampuan untuk menyerang pangkalan nuklir Israel.

"Kami telah mengatakan, seluruh tanah Israel berada di bawah jangkauan misil-misil kami. Kami memiliki kemampuan itu dan tentu saja dapat membalas setiap serangan Israel," katanya.

Pernyataan ancaman itu disampaikan Jafari sebagai tanggapan atas kecaman Israel atas program nuklir Iran.

Hubungan di antara dua seteru itu memburuk dalam beberapa tahun terakhir di bawah pemerintahan Presiden Mahmoud Ahmadinejad.

Presiden Mahmoud Ahmadinejad pada bulan Mei mengumumkan bahwa Iran sukses melakukan tembakan uji coba rudal jarak menengah, Sejil-2. Hal ini menuai kecaman dari Israel dan AS.