TEMPO Interaktif, PARIS - Pernyataan juru runding Palestina Saeb Erekat tentang Israel boleh jadi benar. "Mengapa tiap kali ada perundingan perdamaian pemerintah Israel malah justru menyetujui pembangunan pemukiman baru, melakukan serangan lagi, dan memprovokasi lagi?" ujar Erekat, Selasa (9/3), bersamaan dengan kunjungan Wakil Presiden Amerika Serikat Joe Biden ke Israel.
Provokasi? Itulah yang dilakukan Israel dengan menyatakan berencana membangun reaktor nuklir baru guna dipakai sebagai pembangkit listrik. Tak berhenti sampai disitu, Israel mengajak negara-negara Arab ikut serta dalam proyek Pembangkit Listri Tenaga Nuklir tersebut. "Kami berharap bisa bekerjasama dengan para ilmuwan dan teknisi negara Arab, jiran kami," kata Menteri Infrastruktur Israel Uzi Landau.
Hal itu diungkapkan Landau di depan forum Organisasi Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan di Paris, Rabu (10/3). "Israel berkeinginan membangun energi nuklir di kawasan ini dan untuk kawasan ini," katanya. Niat Israel itu sejatinya bertentangan dengan pernyataan pemerintah Negeri Yahudi itu kepada Wakil Presiden Biden dan Perserikatan Bangsa Bangsa.
Kepada Amerika Serikat dan PBB Israel mendesak agar Iran diberi sanksi tegas lantaran menolak menyetop program nuklirnya yang dibangun dengan niat yang sama dengan Israel: sebagai pembangkit listrik! "Iran adalah ancaman utama perdamaian dunia," kata Kepala Staf Angkatan Darat Israel Jenderal Gabi Ashkenazi.
"Iran dengan senjata nuklirnya merupakan ancaman tidak saja buat Israel tapi juga Amerika Serikat," ujar Biden. "Dalam urusan keamanan tak ada jarak antara Amerika dan Israel." Padahal, seperti diwartakan Reuters, Israel adalah satu-satunya negara yang tak meneken Traktat Antipengembangbiakan Senjata Nuklir atau Traktat Non-proliferasi Nuklir.
Home
»
»Unlabelled
» Israel Bangun Reaktor Nuklir
Israel Bangun Reaktor Nuklir
17.14
0 komentar:
Posting Komentar