Breaking News
Loading...
Minggu, 03 Januari 2010

Nasib PKB Setelah Gus Dur Berpulang

Minggu, 03 Januari 2010 | 14:58 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta - Sebelum meninggal dunia, dalam kondisi sakit, mendiang mantan Presiden Republik Indonesia ke empat, Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, kerap membicarakan soal politik. Terutama berbicara tentang nasib Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang dibentuknya.

Demikian penuturan Sinta Nuriyah Wahid, istri Gus Dur, kepada wartawan Jumat (1/1) lalu. “Yang saya tahu, sampai akhir hayatnya, beliau sering membicarakan tentang persiapan Muktamar PKB,” terangnya kepada wartawan sebelum bertolak ke Jakarta.

Hal itu dibenarkan Zannubah Arifah Chafsoh, alias Yeni Wahid, putrid Gus Dur. Kepada Yeni misalnya, Gus Dur sempat mengatakan, ”Jarno tukaran dewe, awak dewe iku mlaku dewe-dewe (Biarkan semuanya berkelahi, kita berjalan sendiri-sendiri).” Hal itu diucapkan Gus Dur ketika mendengar beberapa tokoh dalam elite PKB berseteru.

Isyaratnya, Gus Dur mengajak semua elemen pengurus PKB agar loyal terhadap dirinya. Dia tidak mau turut campur dalam perseteruan antarpengurus parpol bergambar bintang mengelilingi bumi itu.

Karena itu, Yeni bermaksud memurnikan PKB agar perjuangan Ayahnya bisa berjalan sesuai dengan tujuan partai. ”Kalau perlu akan kami buat PKB Gus Dur,” kata dia. Ia melanjutkan, ”PDI saja bisa menjadi PDI Perjuangan, masak PKB tidak.”

Nyatanya, pada saat yang sama, PKB kubu Muhaimin Iskandar sesaat setelah meninggalnya Gus Dur juga mengumumkan ajakan islah terhadap PKB kubu Gus Dur. Menurutnya, islah itu merupakan wasiat Gus Dur.

Juru Bicara Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) versi Gus Dur Imron Rosyadi Hamid mengatakan, islah dilontarkan pertama kali oleh Muhaimin Iskandar. "Kita prihatin di tengah keluarga dan umat Gus Dur masih berkabung, mereka justru mempolitisasi seolah itu wasiat Gus Dur," imbuhnya. Ia menyebut hal itu hanya klaim sepihak. “Tidak ada wasiat dari Gus Dur ke Muhaimin, itu sifatnya insinuatif (hasut)," katanya.

Menurut Imron, sosok Gus Dur sendiri merupakan sosok yang pemaaf. Sebab, menjelang pemilu presiden lalu PKB Gus Dur pernah menawarkan islah. "Tapi Muhaimin diundang tidak pernah datang. Malah justru ada pernyataan bahwa Gus Dur bukan PKB lagi. Ini su'ul adab (sikap buruk)," tukas Imron.

Tak heran, kubu Gus Dur menyatakan menolak ajakan itu. "Kalau Muhaimin menawarkan islah melalui pintu Ancol, itu pasti akan kita tolak," katanya.

Ketua DPP PKB kubu Muhaimin Iskandar, Abdul Kadir Karding mengatakan, pihaknya tetap akan berusaha mendekati PKB Kubu Gus Dur. "Tentu semua pihak akan kita coba dekati, apalagi dulu pernah di PKB," katanya. Soal rencana Mukatamar oleh PKB Kubu Gus Dur ia mengatakan, "Silakan saja menggelar Muktamar, faktanya sudah ada PKB, dan ikut pemilu," imbuhnya.

Konflik antara Muhaimin Iskandar dan Gus Dur bermula dari pemecatan Muhaimin sebagai Ketua Dewan Tanfidz PKB. Kubu Gus Dur menunjuk Ali Masykur Musa sebagai pengganti Muhaimin. Dua kubu ini bersengketa di pengadilan. Hasilnya, Mahkamah Agung memutuskan Muhaimin tetap menjadi Ketua Dewan Tanfidz.

http://www.tempointeraktif.com/hg/fokus/2010/01/03/fks,20100103-1029,id.html

0 komentar:

Posting Komentar

 
Toggle Footer
Obrolan