Di wilayah yang beriklim tropis, seperti halnya Indonesia, pelapukan akan terlihat lebih intensif (dan bahkan dapat dikatakan sangat intensif) apabila dibandingkan dengan kondisi iklim lainnya. Kondisi ini secara umum tercermin dari tebalnya batuan lapuk (weathered rock) dan tanah residu (residual soil) yang menutup di hampir seluruh wilayah tanah air kita ini, dengan ketebalan dari yang hanya beberapa sentimeter saja hingga dapat mencapai puluhan meter.
Secara geologi, berlangsungnya proses-proses ubahan dalam pelapukan batuan dapat dikatakan relatif lambat (long-term processess) dan pada daerah yang beriklim tropis, proses-proses tersebut umumnya terjadi secara simultan, akan tetapi keberadaanya dalam batuan menjadi sesuatu hal yang sangat penting dari sudut pandang keteknikan. Adanya pelapukan baik pada massa maupun material batuan seringkali mengakibatkan rencana desain rekayasa menjadi khas.
0 komentar:
Posting Komentar