Breaking News
Loading...
Sabtu, 16 Januari 2010

Warga laksanakan solat gerhana

BANYUMAS -- Gerhana matahari sebagian atau yang lazim disebut sebagai gerhana cincin, Jumat (15/1), dapat disaksikan sebagian bear masyarkat di wilayah eks Karesidenan Banyumas. Meski cuaca berawan, namun proses tertutupnya sinar matahari oleh bayangan bulan dapat masih dapat disaksikan.
Menyikapi fenomena alam tersebut, umat Islam di beberapa tempat melaksanakan shalat sunah berup shalat gerhana. Seperti Masjid Fatimatuzzahra, yang berlokasi di sekitar kampus Unsoed, Grendeng, Purwokerto, puluhan umat Islam melaksanakan shalat gerhana seusai pelaksanakan shalat Ashar. Bertindak sebagai imam di masjid itu, adalah Ustadz Thoha.
Peneliti dari BMG Cilacap, Mas Pujiono, menyebutkan, sebagian besar penduduk di Tanah Air, memang dapat menyaksikan perstiwa gerhana cincin yang terjadi pada Jumat (15/1). ''Asalnya tidak tertutup awan, sebagian besar warga di Tanah Air dapat menyaksikan peristiwa gerhana ini,'' katanya.
Menurutnya, warga yang bisa menyaksikan peristiwa gerhana tersebut, antara lain warga yang tinggal di Pulau Sumatera, Pulau Kalimantan, Pulau Jawa kecuali di bagian Timur, dan penduduk di Pulau Sulawesi kecuali Sulawesi Selatan dan Tenggara. ''Untuk penduduk Bali, NTB, NTT dan Maluku dan Papua, tidak bisa menyaksikan gerhana ini,'' katanya.
Mas Pujiono juga menyebutkan, proses awal gerhana matahari tersebut, berlangsung pada pukul 11.05 WIB dan mencapai puncaknya pada pukul 14.20 hingga pukul 15.50 WIB. Kemudian secara berangsur-angsur, gerhana akan berakhir pada pukul 17.06 WIB.
Sementara mengenai kondisi cuaca selama beberapa hari terakhir, Mas Pujiono menyatakan bahwa yang paling utama perlu mendapat peringatan terakit kondisi terakhir, adalah para nelayan laut selatan. Dia menyebutkan, cuaca buruk saat ini sedang berlangsung di Samuidra Hindia.
''Cuaca buruk ini ditandai dengan tinggi gelombang laut yang mencapai 3 meter di perairan dangkal, dan lebih dari 3,5 meter di perairan dalam,'' jelasnya. Kondisi seperti ini, diperkirakan akan berlangsung hingga 18 Januari 2010 mendatang.
Untuk itu, selama periode tersebut BMG telah mengingatkan nelayan di Cilacap dan juga nelayan di perairan selatan Pulau Jawa lainnya, untuk mengurungkan dulu kegiatan mencari ikan. ''Sebenarnya tidak ada badai yang sedang melanda laut selatan. Tapi cuaca yang tidak bersahabat, menyebabkan gelombang laut menjadi sangat tinggi,'' jelasnya.
Lebih dari itu Mas Pujiono juga meminta warga Jateng secara keseluruhan untuk mewaspadai angin kencang yang disebut angin puting beliung. Dia mengingatkan, selama beberapa hari ke depan bencana angin puting beliung masih akan terjadi di beberapa tempat.
''Tanda-tanda akan terjadinya angin puting beliung ini, biasanya ditandai dengan adanya awan yang hitam pekat, angin yang terasa dingin, dan perubahan suhu udara secara drastis dari yang semula panas lembab menjadi dingin. Bila ada tanda-tanda seperti ini, warga hendaknya waspada terhadap kemungkinan terjadinya angin puting beliung,'' katanya.(edu**)

0 komentar:

Posting Komentar

 
Toggle Footer
Obrolan