Breaking News
Loading...
Minggu, 31 Januari 2010

Aburizal Bakrie: 100 Hari Tidak Cukup Memiliki Keberhasilan Pemerintah

Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar, Aburizal Bakrie mengatakan 100 hari tidak cukup untuk menilai keberhasilan yang dilakukan oleh pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono.
“Seratus hari tidak cukup untuk menilai keberhasilan pemerintah untuk lima tahun mendatang,” kata Aburizal yang biasa dipanggil Ical, Sabtu.
Hal itu dikatakannya usai menandatangani kebulatan tekad DPD tingkat II Partai Golkar se-Kepri untuk pemenangan Pilkada 2010 dan Pemilu 2014 di kawasan wisata Lagoi, Bintan, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).
Ketika disinggung mengenai perombakan kabinet dengan adanya penilaian 100 hari kinerja Kabinet Indonesia Bersatu II, Ical mengatakan itu adalah hak Presiden.
“Perombakan kabinet merupakan hak prerogatif Presiden, bukan kewenangan partai,” ujarnya.
Namun menurut dia, jika terjadi perombakan kabinet nantinya, kader Partai Golkar yang dinilai tidak bisa memenuhi kinerja yang diinginkan silakan diganti.
“Kader Golkar yang tidak memenuhi kenerjanya silakan diganti dan kami akan carikan penggantinya,” katanya.
Mengenai kasus Bank Century, Ical menegaskan temuan-temuan yang ada saat ini bukanlah temuan dari Partai Golkar namun temuan dari tim Pansus DPR RI.
“Temuan itu adalah temuan Pansus DPR bukan temuan Partai Golkar,” katanya.
Menurut dia, temuan Pansus Bank Century berdasarkan fakta-fakta yang akan disampaikan kepada Presiden.
“Jika nantinya ada tindakan kriminal Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang akan memproses secara hukum,” katanya.
DEMOKRAT BERHARAP MASYARAKAT MENILAI KINERJA PEMERINTAH OBJEKTIF
Ketua Umum DPP Partai Demokrat Hadi Utomo berharap masyarakat menilai kinerja pemerintah secara objektif, jangan mengukur keberhasil itu hanya dengan 100 hari.
“100 hari kinerja pemerintah itu, sebagai tolak ukur untuk lima tahun kedepan. Buktinya, kita lihat juga sudah banyak keberhasilan dalam 100 hari,” kata Hadi Utomo di Serang, Sabtu.
Ia mengatakan, seratus hari adalah masa untuk menanamkan pondasi bagi pemerintah, untuk melaksanakan kinerjanya pada masa yang akan datang.
Untuk itu, masyarakat jangan mengukur keberhasilan pemerintah itu hanya dengan 100 hari, kemudian menganggap pemerintah gagal menjalankan tugasnya.
“Saya berharap masyarakat bersabar dan secara objektif menilainya,” kata Hadi Utomo usai peletakan batu pertama pembangunan kantor DPD Partai Demokrat Provinsi Banten di Serang.
Menurutnya, masyarakat sudah bisa menilai apa saja yang telah berhasil dilakukan pemerintah dalam seratus hari kerjanya, meskipun masih banyak hambatan-hambatan yang belum bisa diselesaikan dalam waktu yang sesingkat itu.
Ia yakin, dengan kondisi saat ini terkait penilaian oleh masyarakat terhadap kinerja Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wapres Boediono yang diusung Demokrat, tidak akan mempengaruhi simpati masyarakat terhadap Partai Demokrat dan juga termasuk popularitas Presiden SBY.
“Saya yakin masyarakat akan semakin simpatik terhadap Demokrat, juga termasuk pada Presiden SBY,” katanya.
Ia mengaku prihatin dengan berbagai aksi sebagian kecil masyarakat dua hari lalu, yang telah menghina dan tidak menghargai lambang dan simbol-simbol negara, seperti membakar dan menginjak-injak gambar presiden dan wakil presiden saat berunjuk rasa.
Dalam kesempatan itu, Hadi Utomo juga meminta para anggota Pansus DPR untuk Bank Century dari Fraksi Demokrat yang berjumlah delapan orang agar melaksanakan tugasnya sesuai prosedur.
Ia berharap kasus Century tersebut akan segera tuntas.
“Pansus Century dari Fraksi Demokrat tetap harus bekerja profesional dan jangan ada rekayasa,” kata Hadi Utomo.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Toggle Footer
Obrolan