Breaking News
Loading...
Minggu, 31 Januari 2010

Gus Ipul Kumpulkan Koordinator Bonek

Fanatisme bonek terhadap tim kesayangan mereka, Persebaya, menarik perhatian Wakil Gubernur Jawa Timur (Jatim), Saifullah Yusuf atau yang kerap disapa Gus Ipul. Orang nomor dua di Pemprov ini berencana mengumpulkan para koordinator wilayah (korwil) bonek.

Tentu saja Gus Ipul juga akan mengumpulkan korwil suporter kesebelasan lain di Jatim seperti  Deltamania (suporter Deltras Sidoarjo), Ngalamania (suporter Persema Malang), Aremania (suporter Arema Malang), LA Mania (suporter Persela Lamongan), Sakeramania (suporter Persekabpas Pasuruan) dan lainnya.

Para delegasi suporter tersebut rencananya dikumpulkan sebelum putaran dua Indonesia Super Liga (ISL). ”Kami akan tekankan supaya (suporter Jatim) tidak terlalu fanatik berlebihan,” kata Gus Ipul.

Menurutnya, kesanggupan para korwil atas nama suporter ini akan dituangkan dalam deklarasi damai antifanatisme berlebihan dan menolak aksi anarkis. Pihak Polda Jatim rencananya akan diundang. ”Fanatik boleh tapi jangan berlebihan, apalagi sampai mengorbankan nyawa,” sambungnya.

Pria asli Pasuruan ini kemarin sempat memuji loyalitas bonek yang begitu besar terhadap Bajul Ijo--julukan Persebaya. ”Bonek hebat, dengan modal terbatas punya tujuan besar, tapi bukan berarti mati. Saya juga bonek, saya pendukung Persebaya sejak lama, tapi kalau mati karena bola saya tidak mau, jadi wakil gubernur enak kok. Ngono yo ngono ning ojo ngono,” kelakar Ketua Umum GP Ansor ini.

Pembina Yayasan Suporter Surabaya (YSS) Wastomi Suheri menyambut baik rencana Wagub. ”Bagus kalau pemprov mau mengumpulkan. Memang selama ini yang kita harapkan suporter supaya tidak bentrok,” kata Ketua DPC Organisasi Pengusaha Angkutan Darat (Organda) Surabaya ini.

Wastomi menyatakan kesanggupan para korwil, utamanya bonek untuk menyosialisasikan hasil pertemuan ke tingkat bawah, kalangan suporter akar rumput. Pria asli Malang ini juga mengomentari dilipatgandakannya sanksi Komdis PSSI terhadap bonek dari larangan mendukung Persebaya tandang selama dua tahun menjadi empat tahun berikut denda Rp 250 juta.

”Selama ini sanksi yang diberikan PSSI kita ketahui dari media, tidak pernah langsung dari PSSI. Dengan sanksi terbaru, kita berupaya banding. Sekarang kita masih rapat untuk menyikapinya (sanksi terbaru),” pungkasnya.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Toggle Footer
Obrolan