Gelombang 5 M dan Cuaca Ekstrim di Indonesia

JAKARTA - Tidak terdapat kondisi dinamika atmosfer baik yang bersifat global maupun regional yang dapat mengakibatkan kondisi cuaca ekstrim di Indonesia. Namun demikian perlu diwaspadai kondisi suhu muka laut pada wilayah perairan Indonesia di sebelah Utara khatulistiwa relatif semakin hangat.
Kondisi ini memperbesar kemungkinan munculnya daerah pusat tekanan rendah, memperbesar suplai uap air serta terjadinya hujan khususnya bagi wilayah yang berdekatan dengan perairan tersebut. Demikian juga dengan adanya aktivitas konvektif yang merupakan aktifitas atmosfer berskala lokal juga perlu diwaspadai.

Kondisi aktivitas tersebut dapat terjadi di banyak tempat di seluruh wilayah Indonesia dan dampak yang  dapat ditimbulkan berupa terjadinya hujan lebat, angin kencang dan petir dalam waktu yang tidak terlalu lama. Wilayah yang berpotensi hujan lebat disertai  petir dan angin kencang adalah Kalimantan bagian Timur dan Selatan, Sulawesi bagian Utara dan Selatan, Maluku bagian Utara dan Selatan, serta Papua bagian Barat.

Sementara gelombang laut antara 2 hingga 5 meter (M) berpotensi terjadi di perairan Indonesia, Sabtu (6/6). Tinggi gelombang laut antara 2 hingga 3 M berpotensi terjadi di Samudera Hindia barat Bengkulu hingga Lampung, perairan selatan Banten dan Jawa Barat, perairan barat Pulau Sumba, perairan Pulau Rote, perairan selatan Pulau Buru dan Seram, Laut Banda, perairan Kep. Aru, perairan Kep.Kai dan Tanimbar, Laut Arafuru, serta perairan selatan Merauke.

Tinggi gelombang laut antara 3 hingga 4 M berpotensi terjadi di perairan barat Aceh. Gelombang antara 4 hingga 5 M berpotensi terjadi di perairan utara Aceh dan Laut Andaman.

Potensi hujan lebat disertai petir berpeluang terjadi di perairan utara dan barat Aceh, perairan barat Sumatera Barat, Laut Natuna, Selat Makassar, perairan Kep. Aru, Laut Banda serta perairan utara Papua. Terbentuknya awan gelap (cumulonimbus) di lokasi tersebut berpotensi menimbulkan angin kencang serta menambah tinggi gelombang.