Breaking News
Loading...
Sabtu, 09 Januari 2010

Inggris negara terburuk dalam kualitas hidup

LONDON–Meski tingkat penghasilan penduduknya tertinggi, Inggris menduduki peringkat pertama negeri dengan kualitas hidup terburuk di Eropa. Sebab, selain jam kerjanya lebih panjang, harga kebutuhan pokok dan tagihan rekening di Negeri Ratu Elizabeth II itu juga selangit.
”Kebutuhan papan, pangan, dan sarana untuk membuat rumah nyaman serta tetap hangat menjadi pengeluaran terbesar warga Inggris,” terang uSwitch.com, situs yang menayangkan Indeks Kualitas Hidup Eropa, seperti dilansir Daily Mail kemarin (12/10). Selain tiga kebutuhan tersebut, riset uSwitch.com juga menyertakan 14 indeks kualitas hidup yang lain. Di antaranya, pajak, tagihan rekening, durasi kerja, harga bahan bakar dan paparan sinar matahari.
Dalam hasil riset itu, disebutkan bahwa penghasilan tahunan warga Inggris merupakan yang tertinggi di Eropa. Tiap tahunnya, pendapatan warga Inggris setelah dipotong pajak berkisar GBP 35.730 (sekitar Rp 535,8 juta). Jumlah tersebut sekitar GBP 10.000 (sekitar Rp 149,9 juta) lebih banyak dibanding pendapatan rata-rata penduduk Eropa lainnya setelah dipotong pajak. 
Kendati demikian, warga Inggris harus mengorbankan lebih banyak waktunya untuk bekerja. Dibanding masyarakat Prancis, masa kerja warga Inggris tiga tahun lebih lama. Parahnya, usia harapan hidup warga Inggris dua tahun lebih pendek ketimbang warga Prancis. ”Rata-rata usia harapan hidup masyarakat Inggris tetap lebih rendah dari rata-rata usia harapan hidup warga Eropa lainnya,” papar Research Insight yang menjadi mitra riset uSwitch.com.
Di negara yang dipimpin Perdana Menteri (PM) Gordon Brown tersebut, warga juga harus mengeluarkan biaya yang lebih banyak untuk mendapatkan makanan, bahan bakar dan minuman beralkohol. Juga untuk membayar ongkos transportasi, terutama kereta api.
”Kualitas hidup menjadi lebih penting ketimbang uang di Eropa. Itulah mengapa banyak warga Inggris yang mengungsi ke Prancis dan Spanyol,” terang Ann Robinson, direktur kebijakan konsumsi di uSwitch.com.
Menurut Daily Mail, harga bensin tanpa timbal di Inggris tercatat sebagai yang paling mahal kedua di Eropa. Sementara, harga dieselnya merupakan yang paling mahal di Eropa. ”Harga satu liter bensin berkisar GBP 1,08 (sekitar Rp 16 ribu) di Inggris. Sementara, sekeranjang makanan yang di Inggris dibanderol GBP 134,48 (sekitar Rp 2 juta), bisa diperoleh dengan harga rata-rata GBP 124 (sekitar Rp 1, 85 juta) di negara Eropa lain,” terang harian Inggris tersebut.
Selain Inggris, ada sembilan negara Eropa lain yang data-data resminya disurvei tim riset uSwitch.com. Yakni, Irlandia, Prancis, Spanyol, Jerman, Italia, Denmark, Belanda, Swedia dan Polandia. Berada satu peringkat di bawah Inggris adalah Irlandia. Sementara, dua peringkat terakhir negara dengan kualitas hidup terburuk adalah Spanyol dan Prancis. Artinya, kualitas hidup di Prancis dan Spanyol merupakan yang terbaik di Benua Biru tersebut. (hep/ttg)

1 komentar:

 
Toggle Footer
Obrolan