Setelah 105 paus pilot ditemukan terdampar dan binasa di Pantai Colville, Selandia Baru selatan, 64 lainnya ditemukan dan 43 diselamatkan di Pantai Coromandel berkat bantuan sekitar 300 sukarelawan, penyelamat, dan pengunjung yang membuat mamalia ini tetap basah hingga ombak datang dan mereka dapat berenang kembali dengan aman ke lautan. 21 ekor yang binasa dikuburkan di tanah Maori yang suci.
Meskipun alasan dari terdamparnya mereka tidak diketahui, kejadian seperti ini diamati terus meningkat bersamaan dengan efek pemanasan global yang diakibatkan manusia.
Apresiasi kami kepada semua sukarelawan dan penyelamat atas upaya yang tak kenal lelah yang membantu paus-paus itu tetap hidup dalam bencana yang memilukan hati ini. Semoga Tuhan terus memberkahi paus-paus pengasih sejalan dengan usaha kita melindungi semua spesies laut dan laut rumah mereka.
Selama pertemuan internasional Agustus 2008, Maha Guru Ching Hai bicara dengan sedih tentang mamalia laut yang terdampar dan betapa manusia menyebabkan dan membantu keadaan sulit mereka.
Maha Guru Ching Hai: Ada banyak sekali ikan paus dan lumba-lumba yang terdampar di tepi pantai dan mati. Ada banyak sekali zona mati di lautan. Itu mencekik mereka sehingga mereka harus berenang keluar dari air yang dipenuhi gas beracun yang telah dilepaskan! Mereka tidak tahan, mereka tidak dapat bernapas. Maka mereka harus keluar dari air.
Bagi mereka, kehidupan ada di dalam air, tetapi jika air penuh dengan racun, tentu saja mereka keluar. Tetapi, ketika mereka keluar, mereka juga mati, karena mereka tidak memiliki air. Jika mereka tinggal di lautan, mereka mati, dan jika mereka keluar, mereka juga mati. Tak ada pilihan bagi mereka. Ini adalah situasi terburuk dari semua kekejaman, dimana orang tidak memelihara lingkungan, dan membiarkan semua makhluk terus sekarat seperti ini.
Hanya menjadi vegan, seberapa sulitkah itu? Bahkan ikan lumba-lumba harus berenang keluar dari lautan, karena mereka mengira bahwa mereka dapat bertahan hidup, bahkan mempertaruhkan hidup mereka, jadi mengapa kita tidak beralih ke pola makan vegan saja?
0 komentar:
Posting Komentar