Breaking News
Loading...
Sabtu, 08 Mei 2010

JAKARTA, tribunkaltim.co.id --- Ketua Komnas HAM, Ifdhal Kasim menegaskan, status pernikahan Alterina Hofan (32) dan Jane Deviyanti, dapat dikatakan sah jika jenis kelamin Alter bisa dibuktikan secara medis. Alter mengidap sindrom Klineferter dengan kondisi kromosom XXY. "Kalau menurut saya tidak ada masalah. Tapi harus disertai dengan bukti medis," ujarnya saat jumpa pers di Kantor Komnas HAM, Jakarta, Rabu (5/5/2010). Menurut Ifdhal, status penduduk sipil dari Alter pun dapat diubah, asalkan suami Jane Deviyanti tersebut melakukan konsultasi dengan pihak medik untuk menentukan status gendernya, apakah laki-laki atau perempuan. "Status sipilnya juga bisa diubah. Tapi dengan syarat, harus ada catatan medisnya," jelasnya. Sebelumnya, Alter dipenjara di LP Wanita Pondok Bambu setelah menyandang status pemalsuan identitas dan penipuan yang dilaporkan oleh orang tua Jane Deviyanti. Namun dalam pemeriksaan, Alter mengaku sebagai seorang laki-laki yang mengidap sindrom klineferter. Sindrom Klineferter disebut juga Kondisi XXY, yaitu kelebihan kromosom x. Dalam tubuh Alter mengandung dua kromosom x dan 1 kromosom y. Kondisi ini menyebabkan Alter tak memiliki sperma, tidak punya rahim, berpenis kecil, dan memiliki kelenjar payudara. Namun Alter mengklaim diri sebagai laki-laki karena itu, Tahun 2006, dia melakukan rekontruksi payudara (masektomi) di Kanada. Dan Alter kemudian menikahi Jane Deviyanti.

KUTA - Warga Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, Bali dihebohkan dengan penemuan jenglot dan putri duyung, namun karena khawatir bisa membahayakan, makhlus misterius dibiarkan hanyut di laut.

Dua jenglot dan satu putri duyung tersebut, ditemukan petugas Badan Penyelamatan Pantai Wisata Tirta (Balawista) Pos Pantai Labuan Said, Pecatu, Jumat 7 Mei kemarin. "Setelah kami bermusyawarah dengan masyarakat adat sepakat melarung ke laut, agar makhluk tersebut bisa kembali ke tempat asalnya," kata Wayan Somer Kepala Pos Balawista setempat dihubungi okezone, Sabtu (8/5/2010).

Setelah diupacarai lengkap dengan perlengkapan banten, Somer bersama petugas lainnya menaiki perahu ke tengah laut untuk melarung makhluk yang oleh sebagian versi diyakini manusia sakti.

Langkah tersebut dilakukan, karena warga khawatir jika jenglot dan putri duyung tidak diperlakukan dengan secara baik layaknya manusia maka akan membahayakan keselamatan seperti menciptakan bencana bagi mereka.

Setelah melihat wujudnya, warga meyakini makhluk super mini itu, adalah Jenglot seperti pernah disampaikan orang pintar maupun hasil penelitian. "Setiap periode tertentu jenglot harus diberi makan darah ayam atau manusia, makanya kami juga mengkhawatirkan hal ini," terang Somer yang juga tokoh masyarakat setempat.

Atas penemuan Jenglot tersebut, sepengetahuannya merupakan pertama kali di Bali, karenanya langsung menghebohkan warga di sekitar Pantai yang pernah dipakai lokasi syuting Julia Roberts dalam film Eat, Pray and Love.

Dijelaskan dia, sore kemarin dia bersama rekannya saat berpatroli di pantai dengan tebing-tebing yang curam dan berpanorama laut menawan itu, kaget menemukan sebuah nisan yang dibalut kain kuning diatas bukit.

"Kami temukan nisan diatasnya terdapat bermacam macam bunga yang sangat wangi baunya," terangnya. Karena penasaran, diapun menggali kuburan tersebut dan tersentak karena didalamnya terdapat dua jenglot laki laki dan perempuan serta satu putri duyung.

Penemuan benda aneh itu langsung disampaikan ke desa adat, dari musyawarah bersama dsepakati untuk melarung makhluk yang konon datangnya bersamaan dengan hadirnya tokoh saksi yang tengah melakukan ritual pertapaan.

Sejak penemuan itu, kini warga Pecatu dan sekitarnya masih ramai memperbincangkan keanehan yang terjadi di wilayah mereka."Warga masih penasaran darimana dan siapa yang memiliki jenglot sehingga sampai berada di daerah kami," pungkasnya.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Toggle Footer
Obrolan