JAKARTA. Orang yang diduga Sjahril Johan kini sudah kembali ke Indonesia. Sjahril disebut Mantan Kabareskrim Susno Duadji sebagai saksi kunci perkara makelar kasus. Meski begitu, Kejaksaan Agung hingga saat ini masih menunggu kepastian apakah Sjahril Johan yang hari ini kembali dari Singapura merupakan orang yang memang pernah bekerja di Kejaksaan Agung kala menjadi staf khusus Jaksa Agung Marzuki Darusman.
Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung, Didiek Darmanto mengatakan, jika memang benar orang yang datang hari ini Sjahril, akan dilakukan pemeriksaan untuk klarifikasi. Kita belum tahu apakah orang yang dimaksud tersebut orang yang sama. Nanti, kita tunggu dari polisi," ujar Didiek di Kejaksaan Agung, Selasa (13/4).
Ia menegaskan, jika polisi sudah memberikan keterangan resmi, kejaksaan akan juga memanggil untuk melakukan pemeriksaan. "Apabila memang dinyatakan betul Sjahril Djohan merupakan orang yang sama, kita akan periksa," tegas Didiek.
Didiek menegaskan, terkait tudingan dari Mantan Kabareskrim Susno Duadji bahwa ada makelar kasus dengan nama Syahril Johan alias SJ, pihak kejaksaan hingga kini masih mencari keterangan siapa sosok Syahril. "Kami masih telusiri di arsip administrasi," katanya.Ia menegaskan, jika polisi sudah memberikan keterangan resmi, kejaksaan akan juga memanggil untuk melakukan pemeriksaan. "Apabila memang dinyatakan betul Sjahril Djohan merupakan orang yang sama, kita akan periksa," tegas Didiek.
Menurut Didiek, berdasarkan keterangan dari Marzuki, memang benar bahwa ada staf khusus bernama Syahril Johan yang menjadi staf khusus jaksa agung. "Direkrut untuk menghubung dan menghimpun informasi bagi jaksa agung. Nah, sekarang yang dimaksud pak susno itu apa sama orangnya, sementara dari Pak Susno sendiri apakah Syahril Johan itu identitasnya sama," imbuhnya..
Didiek menegaskan, Syahril sendiri meski menjadi staf khusus Jaksa Agung kala itu, ia bukan pejabat organik di Kejaksaan Agung namun tenaga yang diperbantukan dari pihak luar. "Kalau sekarang sudah tidak digunakan disini. Itu kejadian tahun 1999-2000," tandasnya.
0 komentar:
Posting Komentar