Karanganyar (ANTARA) - Seluas 52 juta hektare dari 125 juta hektare hutan di Indonesia rusak dengan tingkat kerusakan mencapai 40 persen, kata Ketua Lingkar Rimba Lestari Agus Sudarto.
"Karena itu, ayo sukseskan Gerakan Menanam Satu Miliar Pohon yang dipusatkan di Alun-Alun Karanganyar," katanya di Karanganyar, Selasa.
Untuk mengatasi kerusakan hutan tersebut, Kementerian Kehutanan menganggarkan dana Rp2 triliun pada 2010 khusus untuk penghijauan hutan yang gundul.
Gerakan menanam satu miliar pohon akan diawali dari daerah aliran sungai (DAS) Bengawan Solo, Ciliwung dan DAS Citarum karena daerah ini rusak parah.
"Kondisi ketiga DAS itu sekarang kritis, sehingga kalau tidak diselamatkan, banjir akan selalu mengancam setiap musim hujan seperti yang terjadi di DAS Ciliwung dan Citarum," katanya.
DAS Bengawan Solo mendapat perioritas dalam penghijauan karena di daerah aliran sungai ini padat penduduk.
Penghijauan di DAS Bengawan Solo akan dipusatkan di Karanganyar dengan menanam 2.000 bibit tanaman produktif.
"Untuk penghijauan ini pohon yang ditanam sifatnya produktif seperti pohon mangga dan durian yang sekaligus bisa meberikan nilai tambah kepada masyarakat," katanya.
Untuk mendukung program tersebut, Karanganyar tidak hanya menanam 2.000 ppohon, tetapi selama satu tahun ini diharapkan bisa menanam empat juta pohon, kata Bupati Karanganyar Rina Iriani SR.
"Penanaman pohon itu bisa dilakukan di bantaran sungai yang masih kosong atau di tempat-tempat lain," paparnya.
Menyinggung penebangan hutan, Ria Iriani SR, mengatakan bahwa sejak beberapa tahun ini Pemkab Karanganyar tidak lagi mengeluarkan izin untuk menebang hutan baik milik Perhutani maupun perorangan.
"Kami memang tidak mengeluarkan izin untuk menebang pohon baik untuk Perhutani atau masyarakat, karena yang ada hanya gerakan menanam pohon," katanya.
"Karena itu, ayo sukseskan Gerakan Menanam Satu Miliar Pohon yang dipusatkan di Alun-Alun Karanganyar," katanya di Karanganyar, Selasa.
Untuk mengatasi kerusakan hutan tersebut, Kementerian Kehutanan menganggarkan dana Rp2 triliun pada 2010 khusus untuk penghijauan hutan yang gundul.
Gerakan menanam satu miliar pohon akan diawali dari daerah aliran sungai (DAS) Bengawan Solo, Ciliwung dan DAS Citarum karena daerah ini rusak parah.
"Kondisi ketiga DAS itu sekarang kritis, sehingga kalau tidak diselamatkan, banjir akan selalu mengancam setiap musim hujan seperti yang terjadi di DAS Ciliwung dan Citarum," katanya.
DAS Bengawan Solo mendapat perioritas dalam penghijauan karena di daerah aliran sungai ini padat penduduk.
Penghijauan di DAS Bengawan Solo akan dipusatkan di Karanganyar dengan menanam 2.000 bibit tanaman produktif.
"Untuk penghijauan ini pohon yang ditanam sifatnya produktif seperti pohon mangga dan durian yang sekaligus bisa meberikan nilai tambah kepada masyarakat," katanya.
Untuk mendukung program tersebut, Karanganyar tidak hanya menanam 2.000 ppohon, tetapi selama satu tahun ini diharapkan bisa menanam empat juta pohon, kata Bupati Karanganyar Rina Iriani SR.
"Penanaman pohon itu bisa dilakukan di bantaran sungai yang masih kosong atau di tempat-tempat lain," paparnya.
Menyinggung penebangan hutan, Ria Iriani SR, mengatakan bahwa sejak beberapa tahun ini Pemkab Karanganyar tidak lagi mengeluarkan izin untuk menebang hutan baik milik Perhutani maupun perorangan.
"Kami memang tidak mengeluarkan izin untuk menebang pohon baik untuk Perhutani atau masyarakat, karena yang ada hanya gerakan menanam pohon," katanya.
0 komentar:
Posting Komentar