Breaking News
Loading...
Selasa, 27 April 2010

Indeks BEI Dibuka Naik 20 Poin

Indeks BEI Dibuka Naik 20 Poin
Indeks BEI/ilustrasi. (ANTARA/Rosa Panggabean)
Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia, Senin pada pembukaan pasar naik 20 poin karena pelaku terus membeli saham-saham kecil dan unggulan menyusul membaiknya saham-saham di Amerika Serikat.

Indeks Bursa Efek Indonesia (BEI) naik 0,70 poin menjadi 2.945,184 dan indeks LQ-45 bertambah 4,319 poin atau 0,76 persen menjadi 572,274 poin.

Analis Valas PT Sinarmas Sekuritas, Alfiansyah di Jakarta, Senin mengatakan, aktifnya pelaku pasar membeli saham-saham kecil dan unggulan memicu indeks terus menguat hingga mendekati angka 2.950.

Apabila tidak ada hambatan indeks BEI akan dapat menembus angka 3.000 poin pada bulan ini. Hal ini, dikarenakan arus modal asing yang masuk terus meningkat, akibat pengalihan dana dari krisis politik di Thailand.

Indonesia merupakan pasar yang dinilai lebih menjanjikan, sehingga pelaku asing masih menempatkan dananya di pasar domestik, ucapnya.

Kenaikan indeks itu terpicu pembelian saham oleh pelaku pasar terhadap saham Bhakti Investama yang mencapai 17,12 juta unit senilai Rp14,05 miliar dengan kurs akhir Rp870 atau naik Rp70 per saham dan saham Indosiar Karya Mandiri (IDKM) sebanyak 14,73 juta saham senilai Rp3,95 miliar dengan kurs naik Rp55 menjadi Rp295 per saham.

Selain itu saham Astra Internasional naik Rp400 menjadi Rp46.200, saham Indo Tambang Mega naik Rp400 menjadi Rp39.300, saham Astra Agro Lestari bertambah Rp200 menjadi Rp26.050, dan saham United Tractor meningkat Rp200 menjadi Rp26.900.

Ia mengatakan, peluang indeks mencapai angka 3.000 poin cukup besar, karena hanya tinggal beberapa poin saja untuk bisa mencapai angka tersebut.

"Kami optimis indek dapat mencapai angka 3.000 poin, karena sentimen positif diperkirakan masih kuat untuk memicu ke arah sana," ucapnya.

Ia mengatakan, pasar saham Indonesia merupakan pasar yang dinilai cukup menarik, karena pertumbuhan ekonomi nasional yang makin membaik dan masih tingginya tingkat selisih bunga rupiah terhadap dolar.

"Ke depan pasar modal itu akan semakin diminati pelaku lokal maupun asing, namun pemerintah juga harus mewaspadai aliran dana asing yang masuk, karena sewaktu-waktu bisa saja dialihkan ke tempat lain, "ucapnya.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Toggle Footer
Obrolan