Liputan6.com, Washington: Persiapkan mata Anda untuk menyaksikan hujan meteor Orionid yang sangat indah. National Aeronautics and Space Administration (NASA) mengatakan, waktu yang terbaik untuk melihat hujan meteor dari serpihan-serpihan Komet Halley ini adalah Rabu (21/10) saat matahari terbit waktu Washington, Amerika Serikat, atau Rabu malam waktu Indonesia.
Menurut Bill Cooke dari kantor Meteoroid Environment Office NASA, serpihan debu komet yang menghantam atmosfer itu akan memberikan pemandangan indahnya puluhan meteor yang meluncur setiap jam. Sedangkan untuk menikmati keindahannya, kita tidak memerlukan teleskop, cukup dengan mata telanjang.
Waktu terbaik untuk menyaksikannya di Indonesia antara pukul 01.00 WIB dini hari hingga menjelang subuh. Saat itulah sisi Bumi tempat kita berpijak berada tepat pada jalur orbit, sehingga material di langit akan "tertangkap" atmosfer kita. Walau demikian, beberapa meteor mungkin tampak menjelang tengah malam.
Orionid muncul setiap tahun ketika Bumi mengorbit melalui area yang dipenuhi puing-puing komet kuno. Biasanya, hujan komet menghasilkan 10 hingga 20 meteor per jam. Namun beberapa tahun terakhir, hujan meteor tampak lebih lebat dibanding tahun-tahun sebelumnya.
Cooke menambahkan, sejak 2006 Orionid telah menjadi salah satu hujan meteor terindah lantaran memperlihatkan lebih dari 60 meteor per jam. Menurut ahli meteor Jepang, Mikiya Sato and Jun-ichi Watanabe, jika pada Rabu pemandangan hujan meteor ini tertutup awan, maka cobalah kembali melihat pada 22 atau 23 Oktober.
Sinar meteor sangat dekat jaraknya dengan garis khatulistiwa. Sehingga, pengamat di kedua belahan bumi bisa menikmati pemandangan yang indah tersebut dengan jelas. Ditambah lagi Bulan yang tak muncul di langit sebelum fajar menyingsing. Kendati demikian, terang cahaya bulan pun tak akan menjadi masalah.
Tak hanya itu, layar angkasa pun akan dibingkai oleh indahnya bintang dan planet yang menghiasi langit malam. Selain Orionid, Anda juga dapat menyaksikan cemerlangnya Planet Venus dan Mars, rasi bintang Sirius, Orion, Gemini serta Taurus. Bahkan jika hujan meteor tak terlihat, pemandangan langit yang ada saja sudah menakjubkan bukan.(AYB)
Menurut Bill Cooke dari kantor Meteoroid Environment Office NASA, serpihan debu komet yang menghantam atmosfer itu akan memberikan pemandangan indahnya puluhan meteor yang meluncur setiap jam. Sedangkan untuk menikmati keindahannya, kita tidak memerlukan teleskop, cukup dengan mata telanjang.
Waktu terbaik untuk menyaksikannya di Indonesia antara pukul 01.00 WIB dini hari hingga menjelang subuh. Saat itulah sisi Bumi tempat kita berpijak berada tepat pada jalur orbit, sehingga material di langit akan "tertangkap" atmosfer kita. Walau demikian, beberapa meteor mungkin tampak menjelang tengah malam.
Orionid muncul setiap tahun ketika Bumi mengorbit melalui area yang dipenuhi puing-puing komet kuno. Biasanya, hujan komet menghasilkan 10 hingga 20 meteor per jam. Namun beberapa tahun terakhir, hujan meteor tampak lebih lebat dibanding tahun-tahun sebelumnya.
Cooke menambahkan, sejak 2006 Orionid telah menjadi salah satu hujan meteor terindah lantaran memperlihatkan lebih dari 60 meteor per jam. Menurut ahli meteor Jepang, Mikiya Sato and Jun-ichi Watanabe, jika pada Rabu pemandangan hujan meteor ini tertutup awan, maka cobalah kembali melihat pada 22 atau 23 Oktober.
Sinar meteor sangat dekat jaraknya dengan garis khatulistiwa. Sehingga, pengamat di kedua belahan bumi bisa menikmati pemandangan yang indah tersebut dengan jelas. Ditambah lagi Bulan yang tak muncul di langit sebelum fajar menyingsing. Kendati demikian, terang cahaya bulan pun tak akan menjadi masalah.
Tak hanya itu, layar angkasa pun akan dibingkai oleh indahnya bintang dan planet yang menghiasi langit malam. Selain Orionid, Anda juga dapat menyaksikan cemerlangnya Planet Venus dan Mars, rasi bintang Sirius, Orion, Gemini serta Taurus. Bahkan jika hujan meteor tak terlihat, pemandangan langit yang ada saja sudah menakjubkan bukan.(AYB)
0 komentar:
Posting Komentar