Berkata jujur itu
sulit, sangat amat sulit. Saat kejujuran dianggap suatu perbedaan, saat
kejujuran berada di tengah orang-orang yang tidak jujur.
Setujukah
anda kalau kebiasaan berkata bohong alias tidak berkata jujur itu
merugikan diri sendiri? Coba beri komentar anda setelah baca tulisan ini
yaa…(kalau ada efek negatif lainnya tambahin yaa.. :) )
1.
Berbohong itu menyebabkan kebohongan yang lain, menyebabkan kecanduan.
Misalnya
: Seorang anak yang sedang kuliah ditanya oleh ibunya, “Kemana uang kuliahmu
nak?” anak tersebut tidak berterus terang kepada ibunya kalau uangnya jatuh
dijalan, takut mengecewakan ibunya karena keteledorannya menyimpan di sakunya,
entah kenapa bisa jatuh. Anak itu pun menjawab : “Ada bu, baru di pinjam teman.
Paling beberapa hari kembali..” . Jawab si Ibu : “Oh begitu ya nak, ya sudah,
simpan baik-baik ya?” Saat membayar kuliahpun tiba, si anak kebingungan,
bagaimana cara menbayar kuliah saya? akhirnya si anak tersebut berbohong lagi
kepada ibunya :”Ibu saya butuh uang untuk membeli kalkulator baru, kalkulator
saya rusak” Si Ibu dengan ringan memberikan uang padanya. Lalu suatu saat ibu
itu butuh kalkulator, dia meminjam pada anaknya :”Nak, bolehkah amak pinjam
kalkulatormu?” si Anakpun kebingungan, dia akhirnya menjawab : “Maaf amak,
kalkulatornya ketinggalan di kost teman..” Begitulah kebohongan.. satu demi
satu berlanjut.. bohong sekali.. akan terus menerus bohong kedua kali..ketiga
kali.. keempat kali untuk menutupi kebohongan yang pertama… menjadi candu dan
racun dalam tubuh.
2.
Berbohong itu menyiksa diri sendiri. Suatu hari ada seorang cowo yang datang ke
rumah cewe, dia diberikan masakan semur jengkol. Sang cewe berkata : Aku suka
banget lhoo ma jengkol, kamu suka engga? Ni aku masak sendiri.. Si Cowo
kebingungan pada awalnya, karena dia sangat tidak menyukai jengkol, namun
karena biar kelihatan punya kesukaan yang sama dan cocok, maka si cowopun makan
semur jengkol itu… Pertama-tama si cowo susah sekali menelan, mengunyah
lambat-lambat, rasanya ingin muntah, namun si cewe bilang: enak kan? Si cowo
harus cepat-cepat menelan semua dan menghabiskan jengkol itu walaupun merasa
mual. Akhirnya semur jengkl itu habis. Apa komentar si cewe: wah kamu makan
lahap sekali, benar-benar kita punya kesukaan yang sama ya? besok aku masakin
lagi deh… si cowo senyam senyum sambil menelan ludah dan berdoa: What??Ini aja
aku kayak mau mati…Ya Tuhan jangan lagi-lagi deh…
3.
Berbohong bisa menghilangkan kepercayaan orang lain. Sekali berbohong dan
ketahuan pasti orang itu tidak akan percaya lagi. Misalnya: produk kecantikan A
bilang akan bisa mencerahkan kulit anda serta menghilangkan jerawat dengan
cepat dan harga terjangkau. Namun kenyataannya : produk tersebut malah
menyebabkan jerawat dan menyebabkan alergi, tentu saja orang tidak akan membel
produk itu lagi.
4.
Berbohong itu bisa menghalangi rejeki. Misal seseorang pelajar berkunjung ke
rumah dosennya. Dia ditawari jamuan makanan, namun karena merasa kurang enak,
“pekiwuh” bahasa jawanya, takut merepotkan, maka si pelajar bilang : “maaf pak
saya sudah makan di rumah.” Si Dosen percaya saja, beliau kan tidak tau anak
itu ngekos atau tinggal di rumah.. hahaha. Padahal jelas-jelas anak itu belum
makan di rumah, dia kan anak kost. Pulang dari rumah dosen anak itu kebingungan
uangnya mepet cuma tersisa untuk beberapa hari kedepan.. diapun memutuskan
untuk tdak makan malam.. Dia berpikir: “Ah… seandainya tadi tidak berbohong dan
tidak menolak”. :)
Oleh
karena itu, tulisan ini bertujuan untuk mengajak untuk tidak berbohong. Apapun
kata hatimu, apa yang kamu anggap benar dan sesuai keadaan nyata katakanlah
dengan jujur. Memang awal yang sulit, apalagi jika berada di tengah sistem yang
rusak, penuh dengan kebohongan. Tapi, beranilah menjadi berbeda, be different,
setidaknya ada kamu satu orang yang mengikuti hati nurani. Mengubah sesuatu
tidaklah mudah, tapi diawali dengan kejujuran,berani berkata tidak dan berani
berkata benar. Suatu saat perubahan itu akan ada, meski lambat, dan generasi
setelahmu yang menikmatinya. :) amiin
0 komentar:
Posting Komentar